Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘ anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila ada seseorang berkata kepada saudaranya sesama Muslimnya: “Hai orang kafir,” maka salah seorang dari keduanya yakni yang berkata atau dikatakan kembali dengan membawa kekafiran itu. Jikalau yang dikatakan itu benar-benar sebagaimana yang orang itu mengucapkan, maka dalam orang itulah adanya kekafiran, tetapi jikalau tidak, maka kekafiran itu kembali kepada …
Kategori: Akhlak
Larangan Berbuat Kekejian
Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bukannya seorang mu’min yang suka mencemarkan nama orang, atau yang suka melaknat dan bukan pula yang berbuat kekejian serta yang kotor mulutnya.” Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidaklah kekejian atau melanggar batas menurut ketentuan syara’ atau adat itu …
Makruhnya Memaksakan Keindahan Dalam Bercakap-cakap
Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: “Rusak binasalah orang-orang yang suka melebih-Iebihkan dari kadar kemampuan dirinya sendiri.” Beliau s.a.w. menyabdakan ini tiga kali. (Riwayat Muslim) Almutanaththi’una yaitu orang-orang yang melebih-Iebihkan dalam segala perkara. Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullahs.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu membenci kepada seseorang yang berlebih-lebihan dalam cara mengeluarkan kata-kata ketika berbicara …
Larangan Menguraikan Sifat Keadaan atau Hal Ihwal Wanita Kepada Seseorang Lelaki
Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Janganlah seseorang wanita menyentuh wanita lain, lalu ia memberitahukan keadaan atau sifat wanita itu kepada suaminya yang seolah-olah suami tadi dapat melihat wanita yang diterangkannya tadi.” (Muttafaq ‘alaih)
Haramnya Berjalan Melalui Mukanya Orang yang Bersembahyang
Dari Abul Juhaim yaitu Abdullah bin al-Harits bin as-Shimmah al-Anshari r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Andaikata seseorang yang berjalan melalui muka orang yang bersembahyang itu mengetahui perihal betapa besarnya dosa yang ditanggung olehnya, nicayalah ia akan suka berdiri menantikannya selama empatpuluh, yang itu adalah lebih baik baginya daripada berjalan melalui muka orang yang bersembahyang tadi.” Yang meriwayatkan Hadis ini berkata: …
Larangan Berberak Di Jalanan Orang-orang Yakni Tempat Mereka Berlalu Lintas
Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti yakni mengganggu orang- orang mu’min, baik lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu kesalahan yang mereka perbuat, maka orang-orang yang menyakiti itu sungguh-sungguh telah menanggung kedustaan dan dosa yang nyata.” (al-Ahzab: 58) Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Takutlah engkau semua pada dua perkara yang melaknat,”yakni menyebabkan orang yang melakukannya itu dilaknat …
Larangan Kencing dan Sebagainya di Air Tidak Mengalir
Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. melarang kalau air yang berhenti yakni yang tidak mengalir itu dikencingi. (Riwayat Muslim)
Larangan Berdiam Tidak Berbicara Sehari Sampai Malam
Dari Ali r.a., katanya: “Saya menghafal Hadis dari Rasulullah s.a.w., yaitu sabdanya: “Tidak ada keyatiman apabila telah bermimpi maksudnya sudah akil baligh dan tidak boleh berdiam tidak berbicara sehari sampai malam.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan. Al-Khaththabi berkata dalam menafsiri Hadis ini, demikian: “Termasuk golongan salah satu di antara cara ibadat di zaman Jahiliyah ialah berdiam diri …
Persahabatan yang Tulus
‘Aisyahradhiyallahu ‘anhamenuturkan: “Setiap kali disampaikan kepada beliau sesuatu yang kurang berkenan dari seseorang, beliau tidak mengatakan: “Apa maunya si ‘Fulan’ berkata demikian!” Namun beliau mengatakan: “Apa maunya ‘mereka’ berkata demikian!” (HR. At- Tirmidzi) Anas bin Malik radhiallaahu anhu menceritakan: “Pernah suatu kali seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bekas celupan berwarna kuning pada pakaiannya (bekas za’faran). Biasanya …
Makanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Meja makan dan piring silih berganti dipajang di rumah para pembesar kaum dan para penguasa. Lain halnya dengan Nabi umat ini, padahal negara beserta rakyatnya di bawah kekuasaan beliau. Unta yang penuh dengan muatan tiada henti-hentinya datang kepada beliau. Emas dan perak selalu terhampar di hadapan beliau. Tahukah kamu makanan dan minuman beliau? Apakah seperti hidangan para raja? Atau lebih …