Duduk Ihtiba’ Di Waktu Imam Sedang Berkhutbah

Dari Mu’az bin Anas al-Juhani r.a. bahwasanya Rasulullah melarang dari duduk ihtiba’ pada hari Jum’at, sedang Imam waktu itu berkhutbah.” Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Keterangan: Ihtiba’ ialah duduk berjongkok sambil membelitkan sesuatu dari pinggang ke lutut atau tangannya merangkul lutut

Haramnya Seseorang Mengatakan Kepada Sesama Orang Muslim: “Hai Orang Kafir”

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘ anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila ada seseorang berkata kepada saudaranya  sesama Muslimnya: “Hai orang kafir,” maka salah seorang dari keduanya yakni yang berkata atau dikatakan kembali dengan membawa kekafiran itu. Jikalau yang dikatakan itu benar-benar sebagaimana yang orang itu mengucapkan, maka dalam orang itulah adanya kekafiran, tetapi jikalau tidak, maka kekafiran itu kembali kepada …

Larangan Berbuat Kekejian

Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bukannya seorang mu’min yang suka mencemarkan nama orang, atau yang suka melaknat dan bukan pula yang berbuat kekejian serta yang kotor mulutnya.” Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidaklah kekejian atau melanggar batas menurut ketentuan syara’ atau adat  itu …

Makruhnya Memaksakan Keindahan Dalam Bercakap-cakap

Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: “Rusak binasalah orang-orang yang suka melebih-Iebihkan  dari kadar kemampuan dirinya sendiri.” Beliau s.a.w. menyabdakan ini tiga kali. (Riwayat Muslim) Almutanaththi’una yaitu orang-orang yang melebih-Iebihkan dalam segala perkara. Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullahs.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu membenci kepada seseorang yang berlebih-lebihan dalam cara mengeluarkan kata-kata  ketika berbicara …

Haramnya Berjalan Melalui Mukanya Orang yang Bersembahyang

Dari Abul Juhaim yaitu Abdullah bin al-Harits bin as-Shimmah al-Anshari r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Andaikata seseorang yang berjalan melalui muka orang yang bersembahyang itu mengetahui perihal betapa besarnya dosa yang ditanggung olehnya, nicayalah  ia  akan  suka berdiri menantikannya selama empatpuluh, yang itu adalah lebih baik baginya daripada berjalan melalui muka orang yang bersembahyang tadi.” Yang meriwayatkan Hadis ini berkata: …

Larangan Berberak Di Jalanan Orang-orang Yakni Tempat Mereka Berlalu Lintas

Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti yakni mengganggu  orang- orang mu’min, baik lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu kesalahan yang mereka perbuat, maka orang-orang yang menyakiti itu sungguh-sungguh telah menanggung kedustaan dan dosa yang nyata.” (al-Ahzab: 58) Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Takutlah engkau semua pada dua perkara yang melaknat,”yakni menyebabkan orang yang melakukannya itu dilaknat …

Larangan Berdiam Tidak Berbicara Sehari Sampai Malam

Dari Ali r.a., katanya: “Saya menghafal Hadis dari Rasulullah s.a.w., yaitu sabdanya: “Tidak ada keyatiman apabila telah bermimpi maksudnya  sudah akil baligh dan tidak boleh berdiam tidak berbicara sehari sampai malam.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan. Al-Khaththabi berkata dalam menafsiri Hadis ini, demikian: “Termasuk  golongan salah satu di antara cara ibadat di zaman Jahiliyah ialah berdiam diri …