Berbuat Baik Sebelum Terlambat

Dalam hidup ini, kita memiliki banyak kesempatan untuk berbuat kebaikan, namun tidak semua orang menyadari pentingnya memanfaatkan waktu dan harta yang dimilikinya untuk tujuan mulia. Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 254 mengingatkan kita dengan firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌۗ وَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۝٢

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada jual beli, tidak ada persahabatan, dan tidak ada syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 254)

Ayat ini mengandung pesan-pesan penting yang relevan bagi setiap Muslim. Berikut adalah beberapa pokok inspirasi yang dapat kita ambil dari ayat ini:

1. Memanfaatkan Harta Sebelum Terlambat

Allah SWT mengingatkan agar kita segera menggunakan sebagian rezeki untuk kebaikan di jalan-Nya. Harta adalah titipan Allah, dan cara kita memanfaatkannya akan menjadi penentu keberkahan hidup kita di dunia dan akhirat.

Kebaikan bisa berupa sedekah, wakaf, membantu saudara yang membutuhkan, atau mendukung dakwah Islam. Kesempatan ini hanya ada selama kita masih hidup. Setelah kematian, harta yang kita tinggalkan tidak lagi memiliki nilai kecuali yang telah kita gunakan untuk amal.

2. Hari Tanpa Transaksi

Ayat ini menyebutkan “hari yang tidak ada jual beli,” yaitu Hari Kiamat. Di hari itu, manusia tidak dapat lagi menebus dosa-dosanya dengan harta atau membeli pahala untuk menyelematkan dirinya. Semua transaksi kehidupan telah berakhir, dan yang tersisa hanyalah amal yang kita bawa.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Pada hari kiamat, tidak akan bergeser kaki anak Adam hingga dia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dia habiskan; tentang ilmunya, bagaimana dia amalkan; tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan ke mana dia belanjakan; dan tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan.” (HR. Tirmidzi)

3. Tidak Ada Persahabatan dan Syafaat

Di akhirat, hubungan duniawi seperti persahabatan atau kedekatan tidak akan menjadi penolong. Seseorang tidak dapat berharap pada bantuan orang lain kecuali mereka yang diizinkan Allah untuk memberi syafaat. Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk keselamatan adalah amal kebaikan yang ikhlas karena Allah.

4. Orang Kafir adalah Orang Zalim

Ayat ini menutup dengan menyebutkan bahwa orang-orang kafir adalah orang-orang yang zalim. Mereka telah menzalimi diri sendiri dengan tidak menggunakan nikmat Allah untuk berbuat kebaikan dan malah memilih jalan yang jauh dari ridha-Nya.

Refleksi untuk Kita Semua

Surat Al-Baqarah ayat 254 adalah pengingat bahwa hidup adalah ladang amal. Jangan sampai kita terlena dengan kenikmatan dunia hingga lupa menggunakan sebagian rezeki untuk kebaikan. Waktu terus berjalan, dan setiap detik adalah peluang untuk menanam kebaikan yang pahalanya abadi.

Mari kita manfaatkan harta dan kesempatan ini untuk berbuat baik, mendekatkan diri kepada Allah, dan membantu sesama. Jadikan ayat ini sebagai pengingat agar kita tidak menunda-nunda kebaikan, karena waktu untuk beramal tidak akan selamanya ada.

“Hidup adalah peluang, gunakan sebelum waktu berakhir.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *