Optimalisasi Budidaya Vanili dan Pengelolaan Limbah Organik

Wonosalam, Jombang – Pada Senin, 2 Desember 2024, Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an menjadi tuan rumah acara Optimalisasi Budidaya Vanili dan Pengelolaan Limbah Organik, yang dihadiri oleh petani vanili dan masyarakat Wonosalam. Acara ini merupakan kolaborasi dengan Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya, yang bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus solusi inovatif bagi pengembangan pertanian dan pengelolaan lingkungan di wilayah Wonosalam.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk seminar dan praktik langsung, meliputi:

  1. Seminar tentang Budidaya Vanili
    Para ahli dari UPN Surabaya memaparkan teknik optimalisasi budidaya vanili, termasuk aplikasi pestisida dan herbisida yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
  2. Demo Pembuatan Pupuk dan Vermikompos
    Peserta diajarkan cara mengolah limbah organik menjadi pupuk cair dan padat menggunakan teknologi sederhana. Salah satu sorotan acara adalah demonstrasi pembuatan vermikompos, yaitu pupuk organik berbasis cacing tanah yang kaya nutrisi.
  3. Budidaya Cacing Tanah
    Para peserta diajak mempraktikkan teknik budidaya cacing tanah yang efektif. Selain bermanfaat untuk pengolahan limbah organik, budidaya cacing tanah juga memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bahan baku pupuk dan pakan ternak.
  4. Wakaf 1 Paket Budidaya Cacing
    Dalam rangka mendukung keberlanjutan program, Fakultas Pertanian UPN Surabaya memberikan wakaf 1 paket budidaya cacing tanah kepada Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an. Paket ini meliputi bibit cacing, media tanam, serta panduan teknis lengkap untuk pengelolaannya.

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Wonosalam. Petani vanili yang hadir merasa terbantu dengan pengetahuan baru tentang pengelolaan tanaman vanili secara efisien dan ramah lingkungan.

Salah satu peserta dari Kelompok Tani Wonosalam, Bapak H. Ruslan, menyampaikan apresiasinya: “Ilmu tentang vermikompos dan budidaya cacing sangat bermanfaat bagi kami. Dengan ini, kami bisa mengurangi biaya pupuk sekaligus memanfaatkan limbah organik yang selama ini terbuang.”

Pembimbing Lapang Bina Desa Agroteknologi 2024, Bapak Zaenal, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membangun sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pesantren dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan. “Kami berharap ilmu yang dibagikan hari ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya.

Hal senada juga dituturkan Pengasuh Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an, KH. Ahmad Ghozali Fadli, M.Pd.I yang menegaskan komitmen pesantren dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. “Pesantren kami tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga tempat berbagi ilmu dan praktik terbaik untuk mendukung kesejahteraan umat. Dengan kolaborasi seperti ini, kami optimis akan lahir inovasi-inovasi baru di bidang pertanian,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Wonosalam untuk lebih mengoptimalkan potensi pertanian lokal, khususnya vanili, dengan pendekatan yang modern dan berkelanjutan. Dengan adanya program wakaf budidaya cacing tanah, diharapkan praktik pengelolaan limbah organik semakin meluas, tidak hanya di pesantren tetapi juga di lingkungan masyarakat sekitar.

Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an dan Fakultas Pertanian UPN Surabaya berkomitmen untuk terus bersinergi dalam mendukung kemandirian ekonomi dan pelestarian lingkungan melalui program-program inovatif serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *