Positive Behavior Support (PBS)

Apa itu? Adalah program Pendidikan rancangan Amerika Serikat dalam membentuk karakter siswanya. Program ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi akademik, meningkatkan kondisi keamanan di sekolah, mengurangi masalah-masalah penyimpangan perilaku siswa dan menciptakan budaya sekolah yang positif. Lain lagi dengan di Inggris, yang menganut paham desentralisasi pendidikan, di mana masing-masing wilayah memiliki otonomi pendidikannya sendiri, dan terkadang setiap sekolah dapat menentukan kurikulumnya sendiri. Namun, masih tetap, terdapat banyak kurikulum inti yang bersifat nasional dan pengajaran tata karma dan nilai mendapat prioritas tersendiri.

Di Belanda, sekolah-sekolah mengajarkan maatschaapijleer (mata pelajaran sosial) yang merupakan mata pelajaran yang tidak diujikan. Terdiri dari enam bidang kajian, yaitu pendidikan, rumah dan lingkungan, kerja dan waktu luang, negara dan masyarakat, teknologi dan masyarakat serta hubungan internasional. Unik lagi di Denmark, negara yang paling menekankan nilai individualisme, namun rasa keterikatan pun kuat sebagai sebuah kelompok. Terdapat fakta bahwa para siswa memiliki teman sekelas dan wali kelas yang sama selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.

Dari itu semua, sistem pendidikan Finlandia dianggap yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA. Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur.

Bagaimana dengan di Indonesia? Bisa dilihat sendiri, dan kita tidak sedang membahas itu. Seluruh metodologi yang diterapkan negara-negara maju dalam sistem pendidikan mereka, sejatinya telah tersirat dalam Al-Qur’an. Terdapat 3 aspek sederhana dalam sistem pendidikan, ini dapat dilihat dari sistem Pendidikan Al Qur’an. Pertama, Ilmu Pengetahuan. Dimulai dengan wahyu yang tersurat dalam QS Al Alaq 1-5 dan dikuatkan dengan ragam informasi yang tersirat dalam alam semesta. Cara mendapatkannya pun beragam dan cenderung kreatif. Untuk itulah, memiliki banyak Ilmu Pengetahuan menjadi suatu keniscayaan. Kedua, beramal. Dengan ilmu tersebut, mampu menimbang baik-buruk dan juga dapat memilih yang terbaik dari banyaknya pilihan baik. Dengan pilihan terbaik itulah, dijadikan sebagai pegangan dalam beramal dan selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas amal itu. Ketiga, mengajarkan dan memberi peringatan. Tersurat dalam wahyu kedua, QS Al Muddatsir 1-3. Begitu mampu beramal, hendaknya diajarkan kepada yang lain. Untuk itulah peran Guru dalam Islam sungguh luar biasa. “Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).

Ditulis oleh:
Ahmad Ghozali Fadli
Pelayan Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an

Pembangunan Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *