Waktu adalah nikmat yang sering kita abaikan. Ketika pergantian tahun tiba, kita diingatkan kembali bahwa hari demi hari yang berlalu tidak akan pernah kembali. Pergantian tahun bukan hanya momentum untuk merayakan, tetapi juga saat yang tepat untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri: Apakah waktu yang berlalu telah kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah?
Allah SWT berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah saksi atas amal perbuatan manusia. Pergantian tahun seharusnya menjadi cermin untuk melihat sejauh mana kita memanfaatkan waktu untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal menuju akhirat.
Menghitung Amal, Mengingat Kematian
Dalam tradisi Islam, pergantian waktu sering dikaitkan dengan introspeksi. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan dirinya untuk kehidupan setelah mati, dan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya lalu berharap kepada Allah tanpa usaha.” (HR. Tirmidzi)
Pergantian tahun mengingatkan kita bahwa usia kita berkurang, bukan bertambah. Setiap detik yang berlalu membawa kita lebih dekat kepada kematian. Maka, penting bagi kita untuk bertanya: – Sudahkah kita memperbanyak amal saleh? – Apakah hubungan kita dengan Allah semakin kuat? – Bagaimana hubungan kita dengan sesama manusia?
Waktu Adalah Amanah
Allah memberikan waktu sebagai amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa ia habiskan; tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan; tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang ia amalkan.” (HR. Tirmidzi)
Pergantian tahun adalah momen untuk menata ulang niat dan rencana hidup. Jadikan tahun baru sebagai lembaran baru untuk memperbanyak amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Meningkatkan Amal di Tahun Baru
Beberapa langkah sederhana untuk menyongsong tahun baru dengan semangat akhirat:
1. Perbanyak Istighfar: Mohon ampun kepada Allah atas kelalaian kita di tahun yang lalu.
2. Perbaiki Ibadah: Jadikan tahun baru sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
3. Bersedekah: Jangan menunda kebaikan, terutama dalam berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
4. Jadilah Bermanfaat: Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad).
Ingat Akhirat, Manfaatkan Waktu
Pergantian tahun bukan hanya tentang resolusi duniawi, tetapi tentang resolusi ukhrawi. Dunia ini adalah tempat persinggahan sementara, dan akhirat adalah tujuan abadi. Jangan sampai kita menjadi manusia yang merugi karena menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qashash: 77)
Semoga kita dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, mengisinya dengan amal shaleh, dan selalu mengingat bahwa kehidupan akhirat adalah tujuan utama kita. Selamat menyambut tahun baru dengan penuh hikmah dan kesadaran akan akhirat.