Bolehnya Melaknat Kepada Orang-orang Yang Mengerjakan Kemaksiatan

Allah Ta’ala berfirman: “Ingatlah bahwa laknat Allah adalah atas orang-orang yang menganiaya.” (Hud: 18)

Allah Ta’ala berfirman pula:

“Maka berserulah orang yang menyerukan bahwasanya laknat Allah adalah atas orang-orang yang menganiaya.” (al-A’raf)

Sudah tetap dalam Hadis shahih bahwasanya Rasulultah s.a.w. bersabda: “Allah melaknat kepada orang yang menghubungkan rambutnya dengan rambut orang lain serta orang yang meminta supaya rambutnya dihubungkan dengan rambut orang lain” , sabdanya pula: “Allah melaknat kepada orang makan harta riba” sabdanya lagi: “Allah melaknat orang-orang yang menggambar sesuatu yang berjiwa, sabdanya lagi: “Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas-batas bumi” yakni batas-batas yang ditentukan dalam bumi itu menurut persetujuan negara-negara yang bersangkutan, sabdanya lagi: “Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur,” sabdanya lagi: “Allah melaknat orang melaknat kepada kedua orang tuanya”, juga “Allah melaknat orang yang menyembelih selain karena Allah,” juga sabdanya: “Barangsiapa yang melakukan sesuatu kemungkaran atau memberi tempat perlindungan kepada orang yang melakukan kemungkaran, maka atasnya adalah laknat Allah, seluruh malaikat serta sekalian manusia”  iabdanya lagi: “Ya Allah, laknatilah kepada kabilah-kabilah Ri’l, Dzakwan dan ‘Ushayyah, mereka semua itu bermaksiat kepada Allah dan RasulNya.” Ini adalah nama tiga kabilah bangsa Arab, juga sabdanya: “Allah  melaknat kepada kaum Yahudi, mereka menggunakan makam-makam nabi-nabi mereka sebagai masjid,” demikian pula sabdanya: “Allah melaknat kepada orang-orang lelaki yang menyerupakan dirinya sebagai orang-orang perempuan dan orang-orang perempuan yang menyerupakan dirinya sebagai orang-orang lelaki.”

Semua lafaz-lafaz di atas itu tercantum dalam Hadis shahih bahkan sebagiannya adalah di dalam kedua kitab shahihnya Imam-Imam Bukhari dan Muslim, sebagian lagi di salah satu dan kedua kitab shahih itu. Hanyasanya saya bermaksud meringkaskannya dengan cukup menunjukkan pada Hadis-hadis itu belaka, sedangkan sebagian yang terbesar akan saya uraikan dalam masing-masing babnya dari kitab ini. Insya Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *