Dalam Islam menuntut ilmu adalah kewajiban. Terdapat dalam HR. Ibnu Majah ” Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw, bersabda: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”.
Orang-orang yang menuntut ilmu memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT, yakni berupa:
1. Diberikan kemudahan masuk surga.
Nabi bersabda: “Barang siapa, berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”
2. Terbebas dari kebinasaan.
Rasulullah saw bersabda: “Jadilah kamu orang yang pandai, pelajar, pendengar ilmu, pecinta ilmu, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima ( Orang yang tidak mau mengajarkan ilmu, tidak mau belajar, tidak mau mendengarkan ilmu, tidak mau mencintai ilmu), maka kamu akan binasa” ( HR. Baihaqi )
3. Dijauhkan dari pemimpin bodoh.
Dalam HR. Bukhari “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (pengetahuan) dengan mencabutnya dari hambaNya, akan tetapi Ia akan mencabut ilmu tersebut dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga apabila tidak ada ulama, maka orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, apabila mereka ditanya kemudian memberi fatwa (Nasihat) tanpa ilmu pengetahuan, maka mereka akan sesat dan menyesatkan.”
4. Diangkat derajatnya oleh Allah.
Terdapat 2 kelompok yang dijanjikan allah akan diangkat derajatnya, kedua kelompok itu adalah orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah: 11: “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
5. Memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
Dalam HR. Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad saw bersabda: “Barangsiapa menginginkan kebahagiaan dunia, maka wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat, maka wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya, maka wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.”
Keberadaan penuntut ilmu ditekankan dalam syariat, karena dengan mereka umat Islam akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak. Bahkan rizqinya pun ditanggung oleh Allah SWT, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa datang seorang lelaki kepada Rasulullah mengadukan saudaranya yang belajar kepada Rasulullah dan tidak bekerja, maka dijawab oleh Nabi, “Kamu mendapat rizki dikarenakan saudaramu.” (HR. Imam Ahmad).
Wakaf Pembangunan Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an, KLIK DI SINI