Allah Ta’ala berfirman: “Maka Ingatlah olehmu semua akan Daku, niscayalah Aku ingat padamu semua dan bersyukurlab pula kepadaKu dan jangan kafir padaKu,” yakni: menutupi kenikmatan-kenikmatan yang telah dikaruniakan.” (al-Baqarah: 152)
Allah Ta’ala juga berfirman: “Niscayalah jikalau engkau semua bersyukur padaKu, pastilah Aku akan menambahkan kenikmatan itu padamu semua.” (Ibrahim: 7)
Allah Ta’ala berfirman lagi: Katakanlah: “Segala puji-pujian itu adalah bagi Allah.”(al-lsra’: 111) Allah Ta’ala berfirman pula: “Dan akhir doa mereka dalam syurga ialah bahwa segenap puji-pujian itu adalah bagi Allah yang Maha Menguasai seluruh alam ini.” (Yunus: 10)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya “Nabi s.a.w. pada malam beliau diisra’kan, beliau diberi dua buah gelas yang masing-masing berisi arak dan susu. Beliau s.a.w. melihat keduanya itu, lalu mengambil yang berisikan susu. Jibril a.s. berkata: “Alhamdulillah yakni segenap puji-pujian bagi Allah – yang telah memberikan petunjuk kepada Tuan kepada kefithrahan ini kefithrahan yakni kemurnian sejak manusia dilahirkan yakni Agama Islam. Andaikata Tuan mengambil arak, niscayalah ummat Tuan sesat semuanya.” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: “Segala perkara yang mempunyai kepentingan menurut syara’ yang tidak dimulai melakukannya dengan ucapan Alhamdulillah, maka perkara itu menjadi kurang keberkahannya. “Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lainnya.
Dari Abu Musa r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila anak seseorang hamba itu meninggal dunia, maka berfirmanlah Allah kepada para malaikatNya: “Apakah engkau semua sudah mencabut ruhnya anak hambaKu.” Mereka menjawab: “Ya.” Allah berfirman lagi: “Apakah engkau semua sudah mengambil buah hatinya.” Mereka menjawab: “Ya.” Allah berfirman lagi: “Kemudian bagaimanakah ucapan hambaKu itu.” Mereka menjawab: “la memuji kepadaMu serta mengucapkan istirja’,” yaitu Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, artinya: Sesungguhnya kita semua ini adalah milik Allah dan kita semua tentu kembali kepadaNya. Allah Ta’ala lalu berfirman: “Dirikanlah untuk hambaKu itu sebuah rumah dalam syurga dan namakanlah rumah itu dengan sebutan: Baitulhamd
Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu niscayalah ridha kepada seseorang hamba yang makan sekali makanan lalu ia memuji kepada Allah atas makanan itu serta ia minum sekali minuman lalu memuji kepada Allah atas minuman itu.” (Riwayat Muslim)