Informasi Pendaftaran KMQ

Sejarah Singkat Lembaga

Yayasan Bumi Al-Qur’an Nusantara secara kelembagaan didirikan pada 26 Desember 2016 di Surabaya. Untuk rintisannya sudah sejak tahun 2012. Bergerak di bidang Dakwah, Pendidikan dan Sosial. Gerakan dakwah fokus pada pengenalan dan pemahaman al Qur’an melalui pengajian, seminar dan pelatihan-pelatihan. Gerakannya disebut BURHANY (Bimbingan Al-Qur’an Harapan Indonesia). Sebagai sumber ilmu dan petunjuk manusia, al Qur’an perlu dibaca, dipahami makna dan maksudnya, dijaga nilai-nilainya, dipraktekkan perintahnya serta disebarluaskan.

Untuk bidang sosialnya ada program Kampoeng Yatim. Yakni pemberdayaan anak yatim beserta keluarganya berdasarkan letak geografis wilayah. Yakni berupa beasiswa pendidikan, bantuan konsumtif, dan pemberdayaan ekonomi.

Bidang pendidikan dimulai dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an untuk usia 5-13 tahun, berkembang menjadi Griya Tahfidz usia 14-17 th dan di tahun 2014, mulailah pembebasan lahan untuk Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an di Wonosalam, Jombang. Di pesantren inilah, kader-kader ummat dibina. Terdapat TPQ, Griya Tahfidz, serta Pusat Pelatihan dan Penelitian. Seluruhnya fokus pada pendidikan al-Qur’an beserta turunannya. Salah satu programnya adalah Kulliyatul Muallimin Al Qur’aniyyah.

Biaya-biaya Program 300 Hari:

Ket: Beasiswa ditujukan bagi Anak Yatim (maks 13 th, waktu ditinggal wafat)
dengan melampirkan surat kematian.

Biaya Program Ramadhan:

– Uang Makan dan Asrama : Rp. 500.000,00
– Laundry Pakaian : Rp. 100.000,00
– Uang Bangunan : Rp. Sesuai Tingkat Kesyukuran

Lokasi Program:
Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an, Dsn Sumber, Wonosalam, Jombang (Depan Masjid Baitul Mukmin)
SMS Center/WA: 082231395319

Kesempatan Beasiswa:
Dalam Negeri: UI, ITB, TAZKIA, Brawijaya, UIN Malang, UINSA, UIN Yogja, UMM, PTIQ, LIPIA
Luar Negeri: Brunei Darussalam, Malaysia, Jepang, Rusia, Mesir, Saudi Arabia, Qatar, Turkey, dan Maroko

Formulir Pendaftaran:
Isi di sini

Biografi Pembina:

Ahmad Ghozali lahir dari pasangan H. Fadli dan Nur Sa’adah di Surabaya. Dan mulai mengenyam pendidikan pesantren setelah lulus SD, di Pesantren Salafiyah Asy Syafi’iyah, Sidoarjo. Kemudian melanjutkan di Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo hingga tahun 2006. Setelah menyelesaikan pengabdian hingga 2007, Ghozali melanjutkan ke Pesantren Tahfidz al Qur’an Fatchussalam, Ampel, Surabaya. Saat menempuh program tahfidz inilah, Ghozali ditinggal wafat oleh sang ayah. Akhirnya hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan redaksi Majalah Gontor dan melanjutkan kuliah di LIPIA, Jakarta.

Dua tahun berselang, Ghozali mendapat kesempatan untuk belajar al Qur’an di tempat turunnya. Tepatnya di Commission on Scientific Signs in the Quran and Sunnah, Saudi Arabia. Namun, baru menempuh pembelajaran selama 1 tahun, Ghozali terserang virus yang mengakibatkan harus pulang kampung dan menjalani istirahat selama 1 tahun penuh. Pada masa istirahat inilah, Ghozali banyak berkarya. Ada metode cepat membaca al Qur’an sistem 9 jam, Burhany. Kitab Miftahul Qur’an, Mukjizat Ilmu Tajwid. Metode cepat membaca latin, buku Math Love, Belajar Matematika Belajar Cinta, dll.