Sunnahnya Mendatangi Shalat dari Berbagai Ibadat Dengan Sikap Pelan-pelan dan Tenang

Allah Ta’ala berfirman;

“Dan barangsiapa yang mengagungkan peraturan-peraturan suci dari Allah, maka itulah setengah dari ketaqwaan hati.” (al-Haj: 32)

Dari Abu Hurairah  a.,  katanya:  “Saya  mendengar Rasulullah s.a.w.  bersabda:

“Apabila shalat telah diiqamati yakni telah dibacakan iqamat, maka janganlah engkau semua mendatanginya sambil berlari-lari. Tetapi datangilah itu sambil berjalan dan hendaklah engkau semua selalu bersikap pelan-pelan tidak tergesa-gesa karena takut ketinggalan. Maka dari itu manasaja rakaat yang engkau semua dapati, ikutlah bersembahyang berjamaah sedang yang terlambat, maka sempurnakanlah setelah imam bersalam.” (Muttafaq ‘alaih)

Imam Muslim dalam suatu riwayatnya menambahkan: “Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari engkau semua itu apabila bersengaja untuk melakukan shalat, maka ia sudah dianggap dalam bersembahyang  yakni sudah memperoleh pahala sembahyang itu.”

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ia bersama Nabi s.a.w. tiba pada hari Arafah, lalu Nabi s.a.w. mendengar suara gertakan keras, pukulan serta suara unta, kemudian beliau s.a.w. memberikan isyarat kepada mereka itu dengan cemetinya dan bersabda:

“Hai sekalian manusia, hendaklah engkau semua itu tetap bersikap pelan-pelan, karena sesungguhnya kebajikan itu bukannya dengan bercepat-cepat.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *