Imam Syafi’i berkata: Dari Aisyah RA, ia berkata ‘’Aku pernah mengoleskan minyak wangi kepada Rasulullah SAW dengan tanganku ini ketika beliau akan memulai ihramnya.Aku juga pernah melakukannya ketika beliau dalam keadaan tahallul sebelum beliau thawaf dibaitullah (thawaf Ifadhah).”
Imam Syafi’i berkata: Seorang laki-laki dan perempuan yang hendak berihram (belum memasuki ihramnya) boleh memakai wewangian apapun dan dari jenis manapun walaupun harumnya sangat tajam karena harganya sangat mahal, karena pada saat itu dia masih dalam keadaan halal (belum berihram). Dia memulai ihram tersebut setelah selesai memakai wewangian. Orang yang sudah memasuki ihram (baik laki-laki atau perempuan), tidak boleh memakai wewangian dan tidak boleh menyentuh minyak wangi secara sengaja.
Apabila halitu dilakukan atau ada bekas harum yang menempel di tangannya, maka ia harus membayar fidyah, walaupun kadamya hanya sedikit. Apabila seseorang sengaja mencium wewangian, maka ia harus membayar fidyah. Apabila yang dicium adalah tumbuh-tumbuhan (yang harum), tapi bukan sesuatu yang dijadikan minyak wangi oleh kebanyakan manusia, maka dalam hal ini ia tidak terkena fidyah.
Apabila orang yang sedang ihram baik laki-laki atau perempuan memasukkan za faran atau minyak wangi ke dalam makanan dan tercium harumnya atau terasa zatnya di dalam makanan tersebut, atau membekas warnanya di lidah dan ia memakan makanan tersebut, maka ia harus membayar denda. Tapi apabila za ’faran atau wewangian tersebut tidak tercium harum dan rasanya di dalam makanan tersebut dan tidak terlihat warnanya di lidah orang yang memakan, maka dalam hal ini ia tidak wajib membayar denda, karena za faran atau wewangian tersebut dianggap telah hilang atau menguap. Segala sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang ihram, misalnya mencium wewangian atau memakai sesuatu yang mengandung wewangian, maka ini juga tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang ihram walaupun dalam keadaan tidur. Apabila dia tidur dan kulitnya menyentuh wewangian, maka ia harus membayar fidyah.