Imam Syafi’i berkata: Apabila seseorang berwasiat dengan wasiat yang mutlak, setelah itu ia berwasiat dengan wasiat yang lain, maka kedua wasiat tadi harus dilaksanakan bersama-sama. Begitu juga jika ia berwasiat dengan wasiat yang pertama, lalu ia menetapkan pelaksanaannya kepada seseorang, dan dengan wasiat yang lain ia menetapkan pelaksanaannya untuk orang lain lagi, maka masing-masing dari dua wasiat itu dapat diberlakukan kepada orang yang ditetapkannya. Jika ia berkata dalam salah satu wasiat “Saya mewasiatkan dengan apa yang ada dalam wasiatini kepada si fulan”, dan ia berkata pada wasiat yang lain “Saya wasiatkan dengan apa yang ada dalam wasiat ini, pengurusan dari peninggalan serta pembayaran utangnya dibebankan kepada si fulan”, maka wasiat ini terpisah dan dapat untuk dipisahkan dari pembayaran utang dan pengurusan peninggalannya serta apa yang ada pada wasiatnya, yang tidak ada pada wasiat yang satu lagi
Wasiat Setelah Wasiat
