Orang yang tidak boleh berperang bersama imam dengan alasan apapun

Imam Syafi’i berkata: Tidak boleh bagi imam membiarkan orang- orang munafik ikut berperang bersamanya.  Jika mereka berperang bersamanya, maka ia tidak boleh memberi mereka bagian (ghanimah). Ia tidak boleh memberi ghanimah itu sedikitpun, karena orang itu termasuk orang yang dilarang oleh Allah untuk berperang bersama kaum muslimin.

Imam Syafi’i berkata: Perintah ini turun kepada Rasulullah agar beliau tidak keluar dengan mereka untuk selama-lamanya. Jika Allah mengharamkan Rasulullah untuk keluar bersama mereka, maka mereka tidak diberikan bagian sedikitpun apabila menghadiri peperangan.

Imam Syafi’i berkata: Apabila seorang musyrik berperang bersama kaum muslimin dan orang itu dalam peperangan ditaati oleh orang Islam atau orang musyrik, dan pada orang kafir itu terdapat petunjuk-petunjuk tentang kekalahan (kaum muslimin) serta ada keinginan mereka agar umat Islam kalah dan cerai-berai, maka imam tidak boleh berperang bersama orang itu. Jika ia berperang juga, maka tidak diberikan ghanimah kepadanya sedikitpun. Jika ada dari kaum musyrikin yang mempunyai sifat kebalikan
dari sifat itu, yang bermanfaat bagi kaum muslimin dengan menunjukkan kelemahan-kelemahan musuh atau menunjukkan jalan, atau memberi nasihat kepada kaum muslimin, maka tidak apa-apa baginya ikut berperang. Saya lebih menyukai untuk tidak memberikan harta fai’ sedikitpun kepadanya. Yang diberikan kepadanya hanya ongkos dari harta yang tidak ada pemiliknya, dan itu bukan dari bagian Nabi.

Imam Syafi’i berkata: Kaum wanita musyrik dan anak-anak mereka adalah sama seperti kaum lelaki mereka, tidak diharamkan bagi mereka untuk menghadiri peperangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *