Menolong Kawan

Dalam bab ini ada beberapa Hadis ang banyak sekali dan sudah terdahulu uraiannya,  seperti Hadis yang artinya: “Dan Allah itu selalu memberikan pertolongan kepada hambaNya, selama hamba itu memberikan pertolongan kepada saudaranya,” lihat Hadis no. 245 – dan juga seperti Hadis  yang artinya: “Setiap perbuatan baik itu adalah sedekah,” lihat Hadis no. 134 – dan Iain-lain Hadis yang menyerupainya.

Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: “Pada suatu ketika ;kita sedang bepergian, tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang naik di atas kendaraannya,lalu ia menolehkan pandangannya kesebelah kanan dan Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang kelebihan kendaraan, maka hendaklah mempereratkan persaudaraan kepada orang yang tidak mempunyai kendaraan dan barangsiapa yang mempunyai kelebihan bekal, maka hendaklah ra mempereratkan persaudaraan kepada orang yang tidak mempunyai bekal lagi.” Selanjutnya beliau s.a.w. menyebutkan berbagai macam harta sekehendak yang beliau sebutkan, sehingga kita semua meyakinkan bahwasanya siapapun juga di kalangan kita itu tidak mempunyai hak terhadap apa-apa yang sudah kelebihan dari yang diperlukan. (Riwayat Muslim)

Dari Jabir r.a. dari Rasulullah s.a.w. bahwasanya beliau sa.w. hendak berangkat berperang, lalu bersabda: Hai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, sesungguhnya di antara saudara-saudaramu ini ada suatu kaum yang mereka itu tidak mempunyai harta dan pula tidak mempunyai keluarga, maka dari itu Seseorang di antara engkau semua  hendaklah menggabungkan pada dirinya dua orang atau tiga orang lagi maksudnya  yang  tidak mampu itu diberi segala pembiayaannya dalam peperangan. Maka tiada seorangpun dari kita yang mempunyai kendaraan yang dapat digunakan untuk membawanya – yakni untuk kenaikannya dalam perjalanan, melainkan sama gilirannya seperti giliran yang lain jadi kalau yang mempunyai kendaraan itu naik selama sejam, maka orang miskin yang digabungkan itupun dapat menaiki selama sejam pula. Jabir  berkata:  “Saya  menggabungkan  pada  diriku sebanyak dua atau tiga Jadi  gilirannya naik untaku tiada lain kecuali sama antara giliran yang satu dengan orang lain. (Riwayat Abu Dawud)

Dari Jabir r.a. pula, katanya: “Rasulullah s.a.w. selalu membelakang di waktu dalam perjalanan, maka beliau membimbing orang yang lemah dan menaikkan di belakangnya – dalam kendaraan yang dinaikinya, juga mendoakan padanya.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *