Imam Syafi’i berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengambil zakat dari harta orang-orang kaya di antara mereka, kemudian diberikan kepada yang berhak menerima zakat. Harta yang diambil dari orang-orang kaya itu bukan berupa harganya (uang atau barang berharga lainnya yang senilai dengan harta zakat tersebut).
Imam Syafi’i berkata: Apabila seseorang wajib mengeluarkan zakat harta yang tidak bulat, misalnya setengah ekor kambing, setengah ekor sapi dan lain-lain, maka dalam hal ini petugas zakat boleh menjual temak tersebut kemudian mengambil separuh dan harga ternak tersebut atau si pemilik harta mencari sesuatu yang harganya sama dengan harta yang harus dikeluarkan sebagai zakatnya. Dalam hal ini petugas zakat tidak boleh melakukan sesuatu di luar hal tersebut.
Imam Syafi’I berkata: Apabila petugas zakat membeli harta zakat orang yang berhak menerima zakat, maka jual-beli ini tidak sah dan harus dibatalkan dalam keadaan apapun. Aku berpendapat makruh hukumnya bagi orang yang berhak menerima zakat untuk membeli sisa zakat yang bukan menjadi haknya.
Imam Syafi’f berkata: Boleh membeli harta zakat yang sudah diberikan kepada orang yang berhak menerima zakat, apabila uang atau barang yang dipakai untuk membeli tersebut bukan termasuk barang yang wajib dizakati.