Doa Akbar di Hari Pahlawan

Surabaya (10/11). Rangkaian Doa Akbar untuk Keluarga, Pahlawan dan Bangsa telah usai. Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Bumi Al-Qur’an Nusantara ini dimulai dengan Khotmil Qur’an mulai pagi hari. Dilanjutkan dengan pembacaan do’a-do’a untuk seluruh keluarga dan para pahlawan dan ditutup dengan Santunan Yatim dan Tabligh Akbar.  dengan Tabligh Akbar. Yayasan ini menaungi, Pesantren Alam Bumi Al-Qur’an di Wonosalam, Jombang, Bimbingan Pembelajaran Al-Qur’an (BURHANY), Griya Tahfidz Al Qur’an dan pemberdayaan santri yatim dhuafa’ (Kampoeng Yatim).

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al Qur’an surat Al Isra’ ayat 81-85 oleh KH. Kholdani Noe r. Dan dilanjutkan dengan sambutan panitia oleh Ust Ahmad Ghozali Fadli. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa kita memiliki hutang besar terhadap para pahlawan yang sebagian besarnya adalah ulama’. Untuk itu, peran mereka harus selalu diingat, didoakan dan jariyah kemerdekaan ini digunakan sebaik-baiknya. Diisi dengan hal positif, produktif dan memberikan kemanfaatan seluas-luasnya. Serta berlomba-lomba dalam menanam amal jariyah. Karena, keikhlasan pemberi amal akan melanggengkan produk jariyah itu.

Tabligh Akbar ini diisi oleh Prof. Dr. KH. Roem Rowi, MA, Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya serta Guru Besar Tafsir UIN Sunan Ampel. Dalam Tausiyahnya beliau memaparkan posisi al Qur’an dalam diri manusia. Mulai sebagai petunjuk, pemberi rahmat dan keberkahan, serta penuntun menuju surga Allah. “Apapun yang bersinggungan dengan Al-Qur’an, dimuliakan Allah. Malam turunnya Al Qur’an dinilai sebagai malam seribu bulan. Tempat turunnya, Mekkah dan Madinah dinilai sebagai tempat terberkah di dunia. Bahkan Bulan turunnya Al Qur’an menjadi bulan terbaik yang dilipatkan seluruh amal perbuatan.” Terang Prof Roem. Singkatnya, hidup ini tidak boleh terlepas dari Al-Qur’an.

Tausiyah kedua disampaikan oleh Habib Ubaidillah bin Idrus Al Habsyi. Beliau menguatkan para hadirin untuk selalu mengingat jasa para pahlawan. Melalui jasa mereka, kita masih diberi kesempatan mengikuti Tabligh Akbar. Dari sini juga beliau menguatkan peran keluarga dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. “Besarnya bangsa tergantung dengan kuatnya keluarga. Semuanya itu atas peran ayah dan ibu dalam mengondisikan putra-putrinya. Karena ditangan merekalah masa depan bangsa Indonesia.” Jelas pengasuh Ahbaabul Musthofa ini.

Acara diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari para santri, jamaah pengajian Raudlotul Jannah, serta masyarakat sekitar Asemrowo, Surabaya. Turut hadir pula jajaran pemerintakan mulai dari keluarahan hingga kapolsek Asemrowo. Untuk panitia pelaksananya sendiri, dari para santri Bumi Al Qur’an. Semoga acara seperti ini dapat menguatkan ingatan kita atas peran para Pahlawan. Untuk disyukuri dan diisi, serta mengharap keluarga kita menjadi keluarga sakinah dan negara Indonesia menjadi Baldatun Thoyyibah wa Robbun Ghofur.

WAKAF PEMBANGUNAN PESANTREN ALAM BUMI AL-QUR’AN (KLIK DI SINI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *