Oleh: Ahmad Ghozali Fadli
Indonesia adalah bangsa besar. Dilihat dari geografis dan populitasnya. Bahkan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Namun, banyak yang beranggapan, Indonesia adalah bangsa kecil dan masih berkembang, seolah anak yang baru belajar berjalan. Iya, ketimpangan sosial masih terasa, pejabat dan pegawai korup merajalela, bahkan para penjahatpun makin lupa akan dosa. Ideologi bangsa masih diperdebatkan. Undang-undang masih dibuka dan dibekukan, meskipun pelaksanaannya kadang jauh dari harapan. Itulah gambaran kebanyakan orang, yang notabene adalah Warga Negara Indonesia.
Kadang manusia hanya melihat sisi negatif saja. Mencemooh dan memaki tanpa ada solusi. Itulah sisi lain dari diri manusia itu sendiri. Pemikiran buruk adalah gambaran dari sisi buruk manusia. Padahal, Indonesia adalah Negara yang penuh Berkah dan Rahmat. Iya, “Atas Berkat Rahmat Allah”-lah Indonesia terlepas dari jajahan bangsa lain, yang akhirnya merdeka. Empat kata itu diabadikan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Jika ada masalah apapun yang menimpa, optimis bahwa ini adalah rintangan menuju tangga kesuksesan. Lebih dekat pada Allah, lebih dekat lagi pada Allah, dan lebih dekat dan dekat lagi pada Allah, Sang Pemberi Kemerdekaan.
Tanggal 10 November diabadikan menjadi Hari Pahlawan. Biasanya diisi dengan acara pawai dan gerak jalan dengan menggunakan atribut perjuangan. Baju loreng, bambu runcing, dan ikat kepala merah putih. Upaya baik untuk mengingatkan perjuangan Pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Namun, sisi lain yang lebih besar adalah Jiwa Pahlawan yang selalu dekat dengan Allah SWT. Untuk itu, mari kuatkan jiwa kita untuk memahami, merenungkan, dan memikirkan perjuangan Pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia, kemudian kita tarik lagi, apa peran kita dalam mengisi Kemerdekaan itu??? Jika kita bersyukur, Allah akan menambah kemerdekaan ini. Namun, jika kita kufur, Allah akan membuka banyak pintu penjajahan untuk kita.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” Surat al Ghofir ayat 60 ini, menggambarkan bahwa Allah telah mengabulkan permohonan para Pahlawan yang senantiasa berdoa serta mendekatkan diri pada Allah dalam setiap pergerakannya. Dan mereka yang sombong adalah yang tidak menghadirkan Allah dalam setiap langkahnya. Hanya mengandalkan teori akademis, rancangan arsitektur, keilmuan dan wawasan yang terbatas, hingga percaya bahwa apa yang akan dilakukannya akan mampu menyelesaikan persoalan. Mereka akan jatuh dalam kehinaan dan ditempatkan dalam nerakanya.
Mari hadirkan Allah dalam setiap langkah dan usaha kita. Sebaik-baik amal adalah membaca Al-Qur’an dan surat yang paling utama adalah Al-Fatihah. Perbanyak bacaannya, pahami makna dan maksud ayatnya, serta praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan amal sholeh ini sebagai ”Wasilah” perantara untuk perkenannya doa kita.
Hari Jum’at, 10 November 2017 setelah Sholat Jum’at, jadikan hari baik, diwaktu yang baik dan momen terbaik ini untuk lebih dekat kepada Allah SWT. Ikhlaskan diri, untuk membaca surat al Fatihah sebanyak-banyaknya, hingga kita merasa bahwa kita mulai dekat dengan-Nya. Lalu mari memohon ampunan untuk para pahlawan, keselamatan kita dan seluruh keluarga, serta memohon agar Indonesia tetap dalam Berkat dan Rahmat Allah SWT serta terhindar dari ragam bentuk jajahan bangsa Asing. Do’a Akbar untuk Indonesia.
BERNIATLAH untuk melaksanakannya, karena NIAT BAIK juga dicatat sebagai AMAL BAIK.
WAKAF PEMBANGUNAN PESANTREN ALAM BUMI AL-QUR’AN (KLIK DI SINI)
Sedang dikaji