Bolehnya Bertelentang Atas Tengkuk Leher, Meletakkan Salah Satu Dari Kedua Kaki

Dikhuatirkan Terbukanya Aurat Dan Bolehnya Duduk Dengan Bersila Dan Duduk Ihtiba’  Yakni Duduk Berjongkok Sambil Membelitkan Sesuatu Dari Pinggang Ke Lutut Atau Tangannya Merangkui Lutut

  1. Dari Abdullah bin Zaid r.a. bahwasanya ia melihat Rasulullah s.a.w. bertelentang di masjid sambil meletakkan salah satu dari kedua kakinya di atas kaki  yang ”  (Muttafaq ‘alaih)
  2. Dari Jabir bin Samurah radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Nabi s.a.w. itu apabila telah bersembahyang fajar yakni shalat subuh lalu beliau duduk bersila di tempat duduknya sehingga terbitnya matahari yang putih indah “

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lainnya dengan beberapa isnad yang shahih

  1. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Saya melihat Rasulullah s.a.w. ada di halaman Ka’bah sambil duduk ihtiba’ pantat di tanah dan kedua betis ditegakkan dengan kedua tangannya – yakni dengan merangkulkan kedua tangannya pada lutut, demikian.” Ibnu Umar menjelaskan dengan kedua tangannya cara duduk ihtiba’ Nabi a.w. yaitu semacam berjongkok. (Riwayat Bukhari)
  2. Dari Qailah binti Makhramah radhiallahu ‘anha, katanya: Saya melihat Nabi s.a.w. dan beliau sedang duduk berjongkok.Setelah saya melihat Rasulullah s.a.w. yang amat tenang dalam duduknya itu, lalu saya berdebar-debar karena ketakutan – kalau-kalau ada sesuatu yang terjadi.” (Riwayat Abu Dawud dan
  3. Dari as-Syirrid bin Suwaid r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. berjalan melalui saya dan saya sedang duduk demikian, yaitu saya meletakkan tangan saya sebelah kiri di belakang punggungku dan saya bersandar pada ujung tanganku, lalu beliau s.a.w. bersabda: “Adakah engkau ini duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimarahi  yakni cara duduknya orang Yahudi?”

(Riwayat Abu Dawud dengan isnad shahih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *