Boyolali, (1-2/6). Siapa bilang membaca Alquran itu sulit? Setidaknya, dengan menguasai metode Burhany, maka belajar membaca Alquran menjadi mudah. Jika dijalankan secara serius dan fokus, maka hanya butuh 9 jam seseorang bisa membaca Alquran.
Nah, bertalian dengan hal itu pada tanggal 1-2 Juni 2015 lalu BMT TUMANG menyelenggarakan pelatihan intensif kepada 20 ustadz-ustadzah TPQ di wilayah Boyolali. Pelatihan intensif tersebut dalam rangka mendidik ustadz-ustadzah tersebut menjadi trainer yang pada gilirannya nanti akan menularkan dan menerapkan metode tersebut untuk dakwah di tengah-tengah masyarakat.
Acara yang diselenggarakan di Aula Gedung NU Center, Boyolali tersebut menghadirkan langsung penemu Metode Burhany, Ahmad Ghozali Fadli dari Surabaya yang juga Penemu sekaligus Pengasuh Pesantren Alam Bumi Al Qur’an. Selama dua hari, peserta mendapatkan materi pembelajaran Metode Burhany hingga tuntas. Termasuk kurikulum dan bagaimana cara mengelola santri.
“Dengan penyelenggaraan acara pelatihan ini sekaligus menjadi tanda bahwa Boyolali menjadi kota perwakilan bagi segala sesuatu yang menjadi program atau agenda dari kami, Bumi Al Qur’an,” tandas Ghozali.
Sementara itu, Direktur Utama BMT TUMANG, Adib Zuhairi berharap dengan pelaksanaan pelatihan tersebut akan dapat mencetak trainer-trainer baru di daerah, khususnya di Boyolali sehingga dakwah ke masyarakat bisa terus berjalan dan semakin meluas. “Benar bahwa saat ini umat muslim adalah mayoritas, namun sayang sekalipun mayoritas tidak sedikit dari mereka yang belum bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Ini problem. Nah, kami berharap Metode Burhany bisa meminimalisir salah satu problem umat Islam tersebut,” tandasnya.