Bagaimana Anda mengutamakan jihad

Imam Syafi’i berkata: Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,“Diwajibkan atas kalian berperang, padahal perang itu adalah sesuatu yang kalian benci…. ” (Qs. Al Baqarah (2): 216) Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya menunjukkan bahwa wajibnya jihad itu sesungguhnya ditujukan kepada orang yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya, hingga berkumpul dua hal:

Pertama, berada di depan musuh yang menakutkan kaum muslimin dan ia dapat mencegahnya.

Kedua, bagi kaum muslimin agar berjihad dan dari mereka ada yang mempunyai kemampuan sehingga para penyembah berhala masuk Islam atau hingga Ahli Kitab membayar jizyah (pajak). Jika dari kaum muslimin ada yang mempunyai kemampuan untuk itu, maka orang yang tidak ikut tidak berdosa meninggalkan jihad.

Imam Syafi’i berkata: Allah menjelaskan dalam firman-Nya tentang orang yang berangkat ke medan perang, “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupurimerasa berat…. ” (Qs. At-Taubah (9): 41) Firman-Nya pula, “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama…. ” (Qs. At-Taubah (9): 122)

Imam Syafi’i berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak berperang dalam beberapa peperangan, tetapi yang saya tahu hanya beberapa orang yang tidak turut bersama beliau. Beliau berperang pada perang Badar, yang tidak turut bersama beliau hanya beberapa orang yang dikenal. Seperti itu juga pada tahun pembebasan (Makkah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *